Selasa, 25 November 2014

Raut Wajah Bahagia

Penerima Bantuan PSKS
Raut wajah bahagia terpancar pada penerima bantuan dari pemerintah melalui penerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS) atau sekarang dikenal dengan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). Pada Sabtu (22/11) bertempat di Aula Kantor Kelurahan Tanjung Ayun Sakti telah dilaksanakan penyaluran dana bantuan pemerintah untuk 2 bulan ( Nov-Des) tahun 2014. Untuk Tanjung Ayun Sakti sendiri, penerima manfaat atau bantuan  ini berjumlah 240 KK yang disalurkan melalui Petugas kantor Pos.


Kartu Perlindungan Sosial (KPS) adalah Kartu yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia dalam rangka Program Percepatan dan Perluasan Sosial (P4S). Dengan memiliki KPS, rumah tangga berhak menerima program-program perlindungan sosial, seperti : Raskin dan Bantuan Siswa Miskin (BSM), sesuai dengan ketentuan yang berlaku hingga tahun 2014. KPS memuat informasi Nama Kepala Rumah Tangga, Nama Pendamping Kepala Rumah Tangga, Nama Anggota Rumah Tangga, Alamat Rumah Tangga, dilengkapi dengan kode batang beserta nomor identitas KPS yang unik. Bagian depan bertuliskan Kartu Perlindungan Sosial dengan logo burung Garuda. 

Sebagai penanda Rumah Tangga Miskin, Kartu Perlindungan Sosial ini berguna untuk mendapatkan manfaat dari Program Subsidi Beras untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah atau dikenal dengan Program RASKIN. Selain itu KPS dapat juga digunakan untuk mendapatkan manfaat program Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS).

 
Zakaria yang dicoba untuk memberikan tanggapannya atas penyaluran bantuan pemerintah ini menuturkan sangat bahagia dengan adanya bantuan ini. zakaria yang merupakan Nelayan di kelurahan Tanjung Ayun Sakti mengungkapkan bahwa bantuan ini kelak akan digunakannya untuk memperbaiki peralatan nelayan. "uang ni nanti saye nak belikan Jaring nyondong pak, karena dari situlah sumber ekonomi saye, dan sisanya untuk belanja kebutuhan dapur, ujar-nya.


sama hal nya yang di ungkapkan oleh bapak sarwono yang juga seorang nelayan. " kalau di bilang cukup duit ni, pastilah tak cukup. tapi kite cobe - cobe cukupkanlah, candanya.
paska kenaikan harga BBM, kebutuhan sehari - hari sudah naik, terase betul ujarnya.
Tapi kita tetap bersyukur ape yang telah diberikan Pemerintah, minimal untuk bulan ni dapur kite bisa ngepul, Kelakar-nya. Harapannya, agar untuk tahun - tahun berikutnya, bantuan ini dapat ditingkatkan besarannya, karena kalau 400 ribu dirasa belum cukupi untuk kebutuhan hidup selama 2 bulan. (irs)


Cepat Sembuh Adek...


Zaskyia (3 Tahun)
Tak pernah terpikir oleh Yuliani (22) dan Rizky (24) jika anaknya yang masih balita harus menanggung penyakit yang jarang ditemui di Indonesia. Menurut penuturan Yuli, anaknya menderita penyakit yang kenal dengan nama Latin Pappilloma." penyakit Pappilomaring itu bu, seperti Kista yang tumbuh di Leher, seperti daging tumbuh yang berkembang di dalam Lehernya, Ujar-nya Kepada Lurah
Menurut Penuturannya, bahwa anak pertamanya yang berusia 3 tahun 3 Bulan menderita Kista pada Lehernya
( Papilomaraling ) yang telah di idapnya selama ±  2 Tahun dan saat ini sedang menjalani rawat jalan pasca operasi pengangkatan Kista di Lehernya .
Yuliani (22 Tahun) yang sehari – hari bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga dan Rizky (24 Tahun) yang bekerja sebagai Wiraswasta yang bertempat tinggal di jalan H. Ungar, Lorong Sulawesi, No. 12. Kami merupakan keluarga Prasejahtera yang membutuhkan biaya untuk pengobatan Anak kami.Selama ini, kami mengandalkan Jamkesmas untuk memeriksa kesehatan anak kami. Pengobatan juga sudah dilakukan (Operasi Pengangkatan Kista) di Jakarta berdasarkan bantuan dari Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Jamkesmas. Namun pihak Rumah sakit menyarankan agar keluarga membawanya berobat ke Luar Negeri (Malaysia) dikarenakan Peralatan yang di miliki tidak mendukung. Untuk itu kami akan membawa Zaskyiah melakukan tahapan pertama yaitu pengecekan kesehatannya di Rumah Sakit yang berada di Malaysia.
Lurah Yantie memberikan Bantuan
Zaskia dan Keluarga
Pasca operasi di Jakarta, Zaskyiah menggunakan alat bantu pernafasan (Pipa) yang diberi lubang di tenggorokannya. Sesekali terdengar suara parau dari suaranya akibat lendir di tenggorokannya. Sangat menyiksa mendengarnya. Tiap 2 atau 3 jam sekali kami terpaksa menyedot lendir di tenggorokannya dari alat yang dibawa dari jakarta untuk menghindari sesak nafasnya. Untuk aktifitas sehari hari nya dirasa tidak mengganggu, dengan Makan dan cara bermainnya sama seperti anak seusianya. Namun, karena alat bantu (pipa) yang dipasang tidak disertai dengan saringan, mengakibatkan Zaskyiah hanya bermain dirumah. Keluarga mengkhawatirkan apabila Zaskyiah bermain di luar, maka kuman dan debu bisa langsung masuk ke tenggorokannya.
Lurah Yanti Menyemangati Zaskia
Kini Zaskyiah hanya menanti uluran bantuan dari Masyarakat, supaya dapat hidup layak seperti anak-anak lainnya. Bantuan para donatur juga di peruntukkan untuk menindaklanjuti pengobatannya sampai sembuh.
Diakhir kunjungannya, Lurah Yanti menyerahkan bantuan untuk meringankan biaya pengobatan adek Zaskyiah, ujarnya. Saya sebagai Lurah Tanjung Ayun Sakti akan selalu memonitor perkembangan kesehatan adek Zaskyia, harapan kita semua agar adek Zaskiyah sehat selalu dan kembali ceria dan dapat bermain dengan Teman-temannya. (irs)